Chlorantraniliprole 200 g/l SC

Bahan Aktif: Chlorantraniliprole
Klasifikasi: Insektisida
Formulasi: 18.5% SC, 200 g/L SC, 250 g/L SC, 0,4 GR (butiran), WDG (butiran yang dapat terdispersi dalam air)
Nomor CAS: 500008-45-7
Mode Tindakan: Menargetkan reseptor ryanodine dalam sel otot serangga, mengganggu pelepasan ion kalsium → kelumpuhan dan kematian otot. Aktivitas sistemik dan translaminar memberikan perlindungan jangka panjang.

Tanaman Sasaran

  • Sereal: Beras, jagung, jagung
  • Tanaman Tunai: Kapas, tebu
  • Hortikultura: Sayuran, buah-buahan, tanaman silangan (misalnya kangkung, kembang kol)
  • Rumput dan tanaman hias: Rumput, lapangan golf, taman

Hama Sasaran

  • Lepidoptera: Ulat, penggerek (penggerek batang padi, penggerek jagung), ulat grayak, ulat kapas
  • Coleoptera: Belatung, kumbang
  • Lainnya: Thrips, penggerek polong kacang, penggulung daun

Protokol Aplikasi

Dosis & Metode

Pangkas Hama Sasaran Formulasi Dosis Metode Aplikasi Waktu
Beras Penggerek batang, penggulung daun 18.5% SC 10-15 ml / kamu Semprotan daun, pembasahan tanah Tahap larva awal
Sayuran Ulat, thrips 200 g / L SC 100-150 ml / Ha Cakupan daun yang merata Puncak penetasan telur
Jagung Penggerek jagung, ulat grayak 0,4 GR 10-15 ml / kamu Perawatan tanah (butiran) Pra-penanaman atau pertumbuhan awal
Kapas Bollworms 18.5% SC 105-210 ml / Ha Semprotan daun Infestasi aktif
Tebu Penggerek tebu 200 g / L SC 220-300 ml / Ha Semprotan daun Tekanan hama pertengahan musim

Tips Pencampuran & Aplikasi

  1. Persiapan Cairan Induk:
    • Campur Chlorantraniliprole yang diperlukan dengan setengah air dalam wadah bersih → aduk → tambahkan ke penyemprot → isi dengan sisa air.
  2. Frekuensi: Aplikasikan setiap 7-14 hari berdasarkan tingkat keparahan serangan; maksimum 3 kali aplikasi per musim.
  3. Tindakan Pencegahan Lingkungan: Hindari penyemprotan dalam kondisi berangin atau dalam waktu 1 jam setelah hujan untuk mencegah limpasan/limpasan.

Fitur Produk

  1. Khasiat Aksi Ganda:
    • Sistemik: Diserap oleh jaringan tanaman, melindungi pertumbuhan baru.
    • Sisa: Aktivitas yang tahan lama (hingga 21 hari) mengurangi kebutuhan aplikasi ulang.
  2. Toksisitas Selektif: Berdampak rendah terhadap serangga yang menguntungkan (lebah, kepik) dan organisme bukan sasaran (cacing tanah, mamalia).
  3. Fleksibilitas Formulasi:
    • SC (Konsentrat Suspensi): Untuk aplikasi daun dan tanah.
    • GR (Granular): Menargetkan hama yang tinggal di tanah (belatung) di rumput dan tanaman.
    • WDG / Nanosuspensi: Dispersibilitas dan ketersediaan hayati yang ditingkatkan.
  4. Manajemen Resistensi: Cara kerja yang unik (penghambatan reseptor ryanodine) ideal untuk rotasi dengan kelas insektisida lainnya.

Catatan Keselamatan & Lingkungan

  • Toksisitas: Toksisitas mamalia yang rendah; diklasifikasikan sebagai ramah lingkungan.
  • Alat Pelindung Diri: Kenakan sarung tangan, kacamata, dan baju lengan panjang selama penanganan.
  • Penyimpanan: Tempat sejuk, kering, berventilasi; jauhkan dari makanan, sumber air, dan anak-anak.
  • Pembuangan: Patuhi peraturan setempat; jangan mencemari badan air.

Spesifikasi Teknis

Atribut Detail
Jenis Patogen Target Hama pengunyah (lepidopteran, coleopteran)
Aktivitas Sistemik Ya (translaminar dan translokasi vaskular)
Periode Sisa 14-21 hari
Kompatibilitas Hindari pencampuran dengan zat yang sangat basa
Umur simpan 2-3 tahun di bawah penyimpanan yang tepat

Keuntungan bagi Penanam

  • Kontrol Spektrum Luas: Efektif terhadap lebih dari 50 spesies hama di berbagai jenis tanaman.
  • Ramah terhadap PHT: Toksisitas yang rendah terhadap penyerbuk mendukung strategi pengelolaan hama terpadu.
  • Hemat Biaya: Aplikasi yang lebih sedikit mengurangi biaya tenaga kerja dan input.
  • Keamanan Tanaman: Tidak ada fitotoksisitas yang dilaporkan ketika digunakan pada tingkat yang direkomendasikan.

Ringkasan Pertanyaan Umum

  1. Hama apa yang menjadi target Chlorantraniliprole?
    • Terutama larva lepidopteran (ulat, penggerek) dan belatung tanah; juga efektif terhadap thrips dan kumbang.
  2. Apakah aman untuk lebah?
    • Ya, bila diaplikasikan selama tahap tidak berbunga; toksisitas langsung minimal terhadap penyerbuk.
  3. Bagaimana perbandingannya dengan Imidacloprid?
    • Chlorantraniliprole menargetkan hama pengunyah, sedangkan Imidacloprid untuk hama penghisap (kutu daun, lalat putih).
  4. Dapatkah digunakan dalam manajemen rumput?
    • Ya, formulasi granular (0,4 GR) mengendalikan belatung di halaman rumput dan lapangan golf.
  5. Apa dampaknya terhadap lingkungan?
    • Risiko rendah terhadap cacing tanah dan organisme air; cocok untuk pertanian berkelanjutan.

Perbandingan Formulasi

Formulasi Konsentrasi Kasus Penggunaan Utama Metode Aplikasi Pangkas / Panggung
18.5% SC Suspensi cair Perlindungan daun terhadap ulat Semprotkan Sayuran, nasi
200 g / L SC Cairan dengan konsentrasi tinggi Pengendalian penggerek secara sistemik Pembasahan/pengolahan tanah Jagung, tebu
0,4 GR Granular Pengendalian hama tanah (belatung) Penyiaran/penggabungan Rumput, tanaman pra-tanam

 

Panduan Tanya Jawab Komprehensif untuk Chlorantraniliprole

1. Apa itu Chlorantraniliprole?

Chlorantraniliprole adalah insektisida berspektrum luas yang termasuk dalam kelas diamida antranilik, yang dirancang untuk mengendalikan hama pengunyah (misalnya ulat, penggerek, belatung) dengan cara mengganggu fungsi otot pada serangga. Ini banyak digunakan di bidang pertanian, manajemen rumput, dan hortikultura.

2. Berapa Nomor CAS dari Chlorantraniliprole?

Nomor CAS untuk Chlorantraniliprole adalah 500008-45-7.

3. Bagaimana cara kerja Chlorantraniliprole (Cara Kerja)?

  • Ini menargetkan reseptor ryanodine dalam sel otot serangga, mengganggu pelepasan ion kalsium dan menyebabkan kelumpuhan dan kematian otot yang tidak dapat dipulihkan.
  • Menunjukkan aktivitas sistemik dan translaminar, memberikan perlindungan jangka panjang melalui penyerapan jaringan tanaman.

4. Apakah Chlorantraniliprole bersifat sistemik atau kontak?

Chlorantraniliprole adalah keduanya sistemik (diserap ke dalam jaringan tanaman) dan translaminar (bergerak di dalam lapisan daun), memberikan perlindungan pada bagian tanaman yang dirawat dan tidak dirawat.

5. Tanaman dan hama apa yang cocok untuk Chlorantraniliprole?

  • Tanaman: Padi, jagung, kapas, tebu, sayuran, buah-buahan, rumput.
  • Hama: Larva lepidopteran (ulat grayak, penggerek, ulat), belatung coleopteran, thrips, dan penggerek polong.

6. Apa saja formulasi umum dari Chlorantraniliprole?

  • Konsentrat Suspensi (SC): 18.5% SC, 200 g/L SC, 250 g/L SC (aplikasi daun/tanah).
  • Granular (GR): 0,4 GR (pengendalian hama tanah pada rumput dan tanaman).
  • Butiran yang Dapat Terdispersi dalam Air (WDG) dan Nanosuspensi (dispersibilitas yang ditingkatkan).

7. Bagaimana seharusnya Chlorantraniliprole diterapkan?

  • Semprotan Daun: Oleskan 10-15 ml/mu (beras) atau 100-150 ml/Ha (sayuran) pada tahap awal larva atau puncak penetasan telur.
  • Perawatan Tanah: Gunakan formulasi granular (0,4 GR) untuk belatung, diaplikasikan pada 10-15 ml/mu untuk jagung atau rumput.
  • Pencampuran: Siapkan larutan induk dengan mengencerkan dalam air sebelum ditambahkan ke penyemprot.

8. Berapa frekuensi aplikasi yang direkomendasikan?

Aplikasikan setiap 7-14 hari berdasarkan tekanan hama, dengan maksimum 3 kali aplikasi per musim untuk menghindari resistensi.

9. Apakah Chlorantraniliprole aman bagi lingkungan?

  • Toksisitas rendah terhadap mamalia, cacing tanah, dan penyerbuk (bila digunakan sesuai petunjuk).
  • Hindari penyemprotan di dekat sumber air atau dalam kondisi berangin untuk mencegah penyimpangan.

10. Bagaimana Chlorantraniliprole dibandingkan dengan Bifenthrin/Imidacloprid?

Perbandingan Chlorantraniliprole Bifenthrin Imidacloprid
Mode Tindakan Mengganggu pelepasan kalsium dalam otot Mengganggu saluran natrium dalam saraf Memblokir reseptor nikotinat pada hama
Hama Sasaran Hama pengunyah (ulat, belatung) Spektrum luas (semut, laba-laba) Menghisap hama (kutu daun, lalat putih)
Efek Sisa Tahan lama (14-21 hari) Bekerja cepat, sisa lebih pendek Sistemik, residu sedang

11. Dapatkah Chlorantraniliprole dicampur dengan insektisida lain?

Ya, kombinasi yang umum termasuk:
  • Chlorantraniliprole + Lambda-Cyhalothrin: Meningkatkan pengendalian hama pengunyah/pengisap (knockdown cepat + residu panjang).
  • Klorantraniliprol + Tiaminetoksam: Tindakan sistemik untuk perlindungan tanaman yang komprehensif.
  • Hindari pencampuran dengan zat yang sangat basa.

12. Apakah Chlorantraniliprole membahayakan serangga yang menguntungkan?

 Tidak, produk ini sangat selektif dan memiliki dampak minimal terhadap serangga yang menguntungkan seperti lebah, kepik, dan cacing tanah jika digunakan pada takaran yang disarankan.

13. Berapa umur simpan Chlorantraniliprole?

 2-3 tahun bila disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi, jauh dari sinar matahari langsung dan kelembaban.

14. Bagaimana cara menangani paparan yang tidak disengaja?

  • Untuk kontak dengan kulit/mata: Bilas secara menyeluruh dengan air.
  • Jika tertelan: Segera cari pertolongan medis; jangan dimuntahkan.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan.

15. Dapatkah Chlorantraniliprole digunakan dalam pertanian organik?

 Tergantung pada standar sertifikasi organik setempat. Selalu periksa dengan badan pengatur, karena ini adalah sintetis dan mungkin tidak diizinkan dalam sistem organik yang ketat.
id_IDIndonesian

Kirim Pertanyaan Agrokimia Anda