Prochloraz 450g/L EC

Prokloraz adalah fungisida imidazol sistemik terkenal karena kemampuannya untuk mengganggu biosintesis sterol pada patogen jamur, menghambat pembentukan membran sel dan menghentikan pertumbuhan jamur. Tersedia dalam berbagai formulasi (25% EC, 45% EC, EW, dan formulasi bersama dengan tebuconazole, propiconazole, dll.), ia menawarkan pengendalian preventif dan kuratif berbagai penyakit jamur pada sereal, buah, sayur, dan tanaman hias. Keserbagunaannya dalam penyemprotan daun dan perawatan benih, dikombinasikan dengan kompatibilitas dalam campuran tangki, menjadikannya andalan dalam program pengelolaan penyakit terpadu.

Formulasi Teknis & Target

Formulasi Bahan Aktif Fitur Utama Penyakit/Tanaman Sasaran
Prokloraz 25% EC Prokloraz 25% Tindakan perlindungan untuk tanaman pangan Jamur tepung, bercak daun (sereal, sayuran)
Prokloraz 45% EC/EW Prokloraz 45% Penyerapan sistemik untuk perlindungan jangka panjang Antraknosa (mangga, pepaya), karat (kacang-kacangan)
Kompleks Prokloraz-Mangan Klorida 60% WP Prokloraz + MnCl₂ Peningkatan pengendalian penyakit melalui tindakan sinergis Busuk biji, busuk akar (lobak minyak, bit gula)
Prokloraz 267 g/L + Tebukonazol 133 g/L EW Prokloraz + Tebukonazol Tindakan sistemik gabungan terhadap patogen yang resistan Jamur tepung, karat (gandum, jelai)
Prokloraz 400g/L + Propikonazol 90g/L EC Prokloraz + Propikonazol Pengendalian spektrum luas pada serealia Septoria, bercak jaring (gandum, beras)
Prokloraz 17.5% + Difenokonazol 7.5% SC Prokloraz + Difenokonazol Pencegahan/pengobatan penyakit bercak daun Alternaria (tomat, kentang)

Mekanisme & Khasiat

  • Mode Tindakan:
    • Menghambat enzim CYP51 (lanosterol 14α-demetilase), mengganggu sintesis ergosterol dalam membran jamur.
    • Mobilitas sistemik: Ditranslokasi secara akropetal pada tanaman, memberikan perlindungan pada jaringan yang tidak disemprot.
  • Manfaat Utama:
    • Aksi ganda: Mencegah perkecambahan spora (pelindung) dan membasmi infeksi yang ada (kuratif).
    • Campuran sinergis: Meningkatkan kemanjuran bila dikombinasikan dengan karbendazim, mankozeb, atau triazol.
    • Sisa panjang: Perlindungan hingga 14 hari mengurangi frekuensi penyemprotan.

Protokol Aplikasi

Pangkas Penyakit Target Formulasi Dosis (ml/200L air) Waktu Aplikasi Metode
buah mangga Antraknosa 45% EC/EW 70–150 Tahapan pra-pembungaan dan pembentukan buah Semprotan daun yang seragam
Pepaya Bercak Daun 25% EK 70–100 Pada tanda pertama infeksi Semprotkan ke kanopi
Kacang Karat 267 g/L + Tebukonazol EW 100–120 Fase perkembangan polong awal Fokus permukaan daun bagian bawah
Tomat Alternaria 17.5% + Difenokonazol SC 80–100 Setelah penanaman atau pada tahap daun sejati pertama Cakupan merata

 

Pedoman Kritis:
  • Manajemen Resistensi: Rotasikan dengan fungisida dari kelompok FRAC yang berbeda (misalnya, strobilurin, ditiokarbamat).
  • Peduli lingkungan: Hindari penyemprotan di dekat badan air; tunggu 1 jam sebelum hujan agar ketahanan hujan optimal.
  • Keamanan: Kenakan APD (sarung tangan, kacamata, masker); interval masuk kembali: 24 jam; PHI: 7–14 hari (tergantung tanaman).

Solusi Pasar & Kustom

  • Jangkauan Global: Diekspor ke lebih dari 50 negara (Irak, Indonesia, Brasil), dipercaya untuk pengendalian berbagai penyakit di iklim yang menantang.
  • Penawaran B2B:
    • Formulasi KhususRasio AI yang disesuaikan (misalnya, Prochloraz 30% + Trifloxystrobin 10% EC) untuk profil hama regional.
    • Pengemasan: Wadah 1L, 5L, 20L untuk produk daun; kantong 1kg, 25kg untuk formulasi WP/DS.
    • Dukungan TeknisUji coba sesuai permintaan untuk pemantauan resistansi dan kalibrasi semprotan.
Pyraclostrobin 20% SC

Pyraclostrobin 20% SC

Aksi Fungisida yang Kuat dengan Peningkatan Kesehatan Tanaman Pyraclostrobin 20% SC adalah fungisida berbasis strobilurin premium yang dikembangkan untuk memberikan kontrol spektrum luas terhadap patogen jamur utama di seluruh sereal,

Baca Selengkapnya "
id_IDIndonesian

Kirim Pertanyaan Agrokimia Anda