Pencarian
Tutup kotak pencarian ini.

Isoprothiolane 40% EC: Panduan Lengkap Fungisida Sistemik Thiolcarbamate

Isoprotiolana 40% EC (Emulsifiable Concentrate) adalah fungisida sistemik yang sangat efektif yang diformulasikan dengan 400 gram bahan aktif per liter. Termasuk dalam golongan tiolkarbamat, fungisida ini secara khusus dirancang untuk mengendalikan penyakit blas padi (Pyricularia oryzae), salah satu penyakit jamur yang paling merusak dalam budidaya padi. Formulasi EC menawarkan kelarutan yang sangat baik dalam pelarut organik, membentuk emulsi yang stabil ketika diencerkan dengan air, yang memastikan cakupan dan penyerapan yang merata oleh tanaman.

Sifat Kimia

Item Detail
Nama Umum Isoprotiolana
Nama Kimia S – 1,3 – Dimetilbutil O – isopropil tiokarbonat
Rumus Molekul C₁₂H₂₃O₂PS
Berat Molekul 262,35 gram/mol
CAS No. 24074 – 50 – 2
Keadaan Fisik Cairan tidak berwarna hingga kuning muda pada suhu ruangan
Kelarutan Larut dalam air (12 mg/L pada suhu 20°C); sangat larut dalam pelarut organik (misalnya, aseton, xilena)
Titik lebur -45 derajat celcius

Mode Tindakan

Aktivitas Sistemik & Translokasi
  • Penyerapan Akar & Daun: Isoprothiolane diserap oleh tanaman padi melalui akar dan daun, kemudian ditranslokasi secara akropetal (ke atas) melalui pembuluh xilem ke jaringan pertumbuhan baru (pucuk, daun, dan malai).
  • Perlindungan Tahan LamaSifat sistemiknya memberikan aktivitas residual selama 10–14 hari, melindungi tanaman dari infeksi jamur yang ada dan yang baru muncul.
Mekanisme Kerja Fungisida
  • Penghambatan Peroksidasi Lipid: Bahan aktif mengganggu biosintesis asam lemak tak jenuh ganda dalam sel jamur, yang menyebabkan peroksidasi lipid dan kerusakan membran sel.
  • Gangguan Perkecambahan Spora: Menghambat pembentukan appressoria (struktur infeksi) di Pyricularia oryzae, mencegah spora menembus jaringan tanaman.

Spektrum Aktivitas & Panduan Aplikasi

Pangkas Penyakit Target Tingkat Aplikasi Metode Aplikasi Waktu yang Tepat
Beras Penyakit blas pada padi (blas daun, leher, buku) 150–200 gram pupuk organik cair/ha Semprotan daun (2–3 kali per musim) Penyemprotan pertama pada tahap anakan, penyemprotan kedua pada tahap inisiasi malai, penyemprotan ketiga pada tahap awal pembungaan.
Rumput Lainnya Penyakit jamur mirip blas 100–150 gram pupuk organik cair/ha Semprotan daun Pada tanda pertama penyakit atau sebagai tindakan pencegahan

Fitur & Keunggulan Formulasi

  • Manfaat Konsentrat yang Dapat Diemulsikan (EC):
    • Dispersi tinggi dalam air, mengurangi penyumbatan nosel semprot.
    • Penyerapan cepat oleh kutikula tanaman, meminimalkan lunturnya oleh hujan.
  • Profil Lingkungan dan Toksikologi:
    • Toksisitas akut rendah (LD₅₀ untuk tikus: >2000 mg/kg oral), diklasifikasikan sebagai “sedikit beracun” oleh WHO.
    • Ketahanan sedang di dalam tanah (waktu paruh: 1–2 bulan), dengan risiko rendah terhadap kontaminasi air tanah bila digunakan sesuai petunjuk.

Manajemen Resistensi dan Tindakan Pencegahan Keamanan

  • Pencegahan Resistensi:
    • Hindari aplikasi satu tempat yang berurutan; rotasikan dengan kelas lain (misalnya, strobilurin, azol).
    • Campurkan dengan fungisida kontak (misalnya, mankozeb) untuk memperluas kemanjuran dan menunda perkembangan resistensi.
  • Langkah-langkah Keamanan:
    • Kenakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan kacamata selama aplikasi.
    • Hindari penyemprotan pada kondisi berangin atau di dekat badan air untuk mencegah penyebaran dan keracunan perairan.

Status Pasar & Regulasi Global

  • Wilayah Penggunaan Utama: Banyak digunakan di Asia (Cina, India, Jepang), Asia Tenggara, dan Afrika, di mana beras merupakan tanaman pokok.
  • Persetujuan Regulasi: Terdaftar di negara-negara penghasil beras utama, termasuk kepatuhan terhadap standar FAO untuk penggunaan pertanian.

Perbandingan dengan Fungisida Serupa

Fungisida Kelas Tanaman Sasaran Utama Mode Tindakan Periode Residu
Isoprotiolana 40% EC Tiolkarbamat Beras Penghambatan peroksidasi lipid 10–14 hari
Trisiklazol Triazol Beras Penghambatan biosintesis ergosterol 7-10 hari
Obat Piraklostrobin Strobilurin Berbagai tanaman Penghambatan rantai respirasi 14-21 hari

Dampak Lingkungan & Keberlanjutan

  • Ekotoksisitas:
    • Toksisitas sedang terhadap ikan dan invertebrata air (LC₅₀ untuk ikan: 0,1–1 mg/L), memerlukan zona penyangga di dekat badan air.
    • Toksisitas rendah terhadap lebah dan burung bila digunakan sesuai petunjuk label.
  • Praktik Berkelanjutan:
    • Program Pengendalian Hama Terpadu (IPM) sering kali menyertakan isoprothiolane sebagai komponen utama untuk pengendalian penyakit ledakan hama padi, dengan menyeimbangkan kemanjuran dengan keamanan lingkungan.

 

Gambaran umum komprehensif ini menggabungkan sifat kimia, pedoman aplikasi, dan pertimbangan keselamatan untuk memberikan referensi praktis untuk penggunaan pertanian Isoprothiolane 40% EC.
id_IDIndonesian

Kirim Pertanyaan Agrokimia Anda