Pencarian
Tutup kotak pencarian ini.

Herbisida Nicosulfuron | Pengendalian Gulma Pasca-Tumbuh Selektif untuk Jagung

Nicosulfuron adalah herbisida sistemik selektif yang termasuk dalam golongan sulfonilurea, yang secara khusus dirancang untuk pengendalian gulma berdaun lebar dan rumput liar pasca-tumbuh di lahan jagung. Sebagai penghambat asetil 乳酸 sintase (ALS), ia mengganggu biosintesis asam amino pada gulma, yang menyebabkan terhentinya pertumbuhan dan kematian. Tingkat aplikasinya yang rendah, aktivitas residu yang lama, dan keamanan tanaman menjadikannya landasan dalam program pengelolaan gulma jagung modern.

Spesifikasi Teknis

  • Bahan Aktif: Nikosulfuron
  • Nomor CAS: 111991-09-4
  • Rumus Molekul: : Senyawa C₁₈H₁₉N₄O₆S
  • Mode Tindakan: Menghambat ALS (asetolaktat sintase), menghalangi sintesis leusin, isoleusin, dan valin pada gulma.
  • Formulasi:
    • 4% WP (Serbuk yang Dapat Dibasahi)
    • 4% DARI
    • 25% SC (Konsentrat Suspensi)
    • 75% WDG
  • Tanaman Sasaran: Jagung, jagung manis, popcorn
  • Gulma Target:
    • Berdaun lebar: Daun domba, rumput liar, bayam, dan daun beludru
    • Rumput: Rumput ekor rubah, rumput teki, rumput barnyard
    • Tanaman tahunan: Rumput ekor rubah hijau, rumput pekarangan

Cara Kerja dan Khasiat

  1. Translokasi Sistemik: Diserap oleh daun dan akar gulma, bergerak ke jaringan meristematik (titik tumbuh).
  2. Blokade Asam Amino: Menghambat ALS, mencegah biosintesis asam amino esensial → pertumbuhan terhambat, klorosis, dan nekrosis.
  3. Kecepatan AksiGejala terlihat (menguning, pertumbuhan terhenti) dalam 3–7 hari; gulma mati total dalam 10–14 hari.
  4. Aktivitas Sisa: 3–4 minggu di tanah, mengendalikan gulma yang muncul terlambat.

Panduan Aplikasi

Pangkas Gulma Target Formulasi Dosis (g ai/ha) Waktu Aplikasi
Jagung Rumput dan daun lebar tahunan 25% SC 40–60 Pasca-muncul (gulma tahap 2–4 daun)
Jagung manis Rumput liar, rumput ekor rubah 75% DF 20–30 Pasca-muncul awal (tinggi gulma <15 cm)
Jagung meletus Kuartal domba, rumput teki 4% WP 80–100 Ketika gulma tumbuh aktif
Tips Aplikasi:
  • Pencampuran: Encerkan dalam 200–300 L air/ha; tambahkan surfaktan non-ionik agar daya rekatnya lebih baik.
  • Waktu: Terapkan pada pagi hari yang sejuk/sore hari; hindari penyemprotan selama musim kemarau atau tekanan panas.
  • Keamanan Tanaman: Aman untuk jagung bila digunakan pada dosis yang dianjurkan; hindari tumpang tindih dengan tanaman sensitif (misalnya, kubis, bit).

Keunggulan Utama

  1. Khasiat Selektif: Mengendalikan 30+ spesies gulma sambil menyelamatkan jagung.
  2. Dosis Rendah: 20–100 g ai/ha, mengurangi biaya masukan kimia.
  3. Manajemen Residu: Terdegradasi melalui aksi mikroba (waktu paruh: 10–14 hari), cocok untuk penanaman rotasi.
  4. Kompatibilitas Campuran Tangki:
    • Campuran Umum: Atrazin, asetoklor, metribuzin (memperluas spektrum).
    • Sinergi: Meningkatkan pengendalian gulma yang resistan (misalnya, bayam yang resistan terhadap ALS).

Catatan Keselamatan & Lingkungan

  • Toksisitas: Toksisitas mamalia rendah (LD₅₀ > 2000 mg/kg); kenakan sarung tangan/kacamata selama penanganan.
  • Dampak Lingkungan:
    • Volatilitas rendah; risiko minimal terhadap tanaman non-target.
    • Beracun bagi kehidupan perairan; jauhkan dari badan air sejauh 100 m.
  • Penyimpanan: Tempat sejuk dan kering; terpisah dari makanan/pakan.

Manajemen Resistensi

  • Grup IRAC: 2 (penghambat ALS).
  • Strategi:
    • Putar dengan Grup 15 (asetoklor), Grup 14 (fomesafen), atau Grup 9 (glifosat).
    • Hindari penggunaan tahunan berturut-turut; terapkan praktik budaya (rotasi tanaman, pengolahan tanah).

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

  1. Bisakah Nicosulfuron digunakan pada jagung manis?
    Ya, pada 20–30 g ai/ha pada awal pasca-munculnya (tahap gulma 2–4 daun).
  2. Bagaimana Nicosulfuron memengaruhi tanaman musim berikutnya?
    Dengan waktu paruh 10–14 hari, aman untuk sebagian besar tanaman rotasi (misalnya, kedelai, gandum).
  3. Apakah Nicosulfuron efektif terhadap gulma yang resistan terhadap glifosat?
    Ya, karena menargetkan mode tindakan yang berbeda (penghambatan ALS).
  4. Bisakah dicampur dengan atrazina?
    Ya; pencampuran tangki dengan atrazina meningkatkan pengendalian daun lebar dan aktivitas residu.
  5. Berapa interval pra panen (PHI)?
    PHI adalah 7–10 hari untuk jagung, memastikan kepatuhan residu dengan standar keamanan pangan.

Layanan Pengemasan & OEM

  • Kemasan Standar:
    • Kantong 100g, 500g, 1kg (WP/DF)
    • Wadah 1L, 5L, 20L (SC)
  • Solusi Khusus:
    • Pelabelan pribadi dengan label multibahasa
    • Dukungan regulasi (COA, SDS, data uji lapangan)
    • Formulasi khusus (misalnya campuran Nicosulfuron + atrazine)

Mengapa Memilih Nicosulfuron?

Nicosulfuron menawarkan pengendalian gulma yang presisi pada jagung dengan dampak lingkungan yang minimal, sehingga ideal untuk:
  • Produsen jagung skala besar
  • Sistem pertanian tanpa olah tanah dan konservasi
  • Program manajemen resistensi
  • Produksi jagung berorientasi ekspor (memenuhi standar MRL global)
id_IDIndonesian

Kirim Pertanyaan Agrokimia Anda